5 Bentuk Diskresi Jaksa: Solusi Mengatasi Kepadatan Lapas Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.64843/prolev.v1i2.14Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk melihat pengaturan dan praktik diskresi jaksa di berbagai Negara Eropa (Prancis, Belanda, Inggris, dan Jerman) dalam konteks penghentian perkara, sebagai upaya mengatasi permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan. Persoalan kepadatan Lapas di Indonesia menjadi salah masalah nasional yang diangkat dalam RPJMN 2019-2024 dan hingga saat ini belum dapat diselesaikan dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara Eropa mengatur berbagai bentuk diskresi oleh jaksa pada tahap pra-ajudikasi sebagai bagian dari penerapan prinsip oportunitas. Dalam melakukan penuntutan atau tidak, jaksa selain mempertimbangkan aspek kepentingan hukum, juga mempertimbangkan aspek kepentingan umum. Dalam kaitannya dengan penghentian perkara, setidaknya terdapat 5 bentuk diskresi jaksa dalam tahap pra-ajudikasi yang meliputi (1) Simple Drop: Penghentian Perkara Karena Alasan Teknis, (2) Public Interest Drop: Penghentian Perkara Karena Alasan Kepentingan Umum; (3) Conditional Disposal: Penghentian Perkara Dengan Syarat; (4) Penal Order: Perintah Pidana; dan Negotiated Case Settlements: Penyelesaian Perkara Yang Di Negosiasikan. Variasi bentuk diskresi jaksa tersebut secara efektif dapat mengurangi beban pengadilan dan secara mutatis mutandis mengurangi masalah kepadatan lembaga pemasyarakatan di negara-negara tersebut.
References
Aubusson de Cavarlay, Bruno. “The Prosecution Service Function within the French Criminal Justice System BT - Coping with Overloaded Criminal Justice Systems: The Rise of Prosecutorial Power Across Europe.” edited by Jörg-Martin Jehle and Marianne Wade, 185–205. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2006. https://doi.org/10.1007/978-3-540-33963-2_5.
Badan Legislasi DPR RI. “Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kitab Hukum Acara Pidana (RKUHAP),” 2004.
Blom, Martine, and Paul Smit. “The Prosecution Service Function within the Dutch Criminal Justice System BT - Coping with Overloaded Criminal Justice Systems: The Rise of Prosecutorial Power Across Europe.” edited by Jörg-Martin Jehle and Marianne Wade, 237–56. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2006. https://doi.org/10.1007/978-3-540-33963-2_7.
Boyne, Shawn Marie. “Prosecutorial Discretion in Germany’s Rechtsstaat: Varieties of Practice and The Pursuit of Truth.” Dissertation, University of Wisconsin-Madison, 2007.
Bunt, Henk Van De, and Jean Louis Van Gelder. “The Dutch Prosecution Service.” Crime and Justice 41, no. 1 (2012): 117–40. https://doi.org/10.1086/666491.
Christie, George C. “An Essay On Discretion.” Duke Law Journal 1986 (1986): 747–78. https://www.jstor.org/stable/1372667%0AJSTOR.
Cole, George F, Christopher E Smith, and Christina DeJong. The American System of Criminal Justice. Boston: Cengage Learning, 2018.
Detik.com. “Peneliti Temukan Lapas Di RI Over Kapasitas, Terbanyak Napi Narkotika,” 2022. https://news.detik.com/berita/d-6304842/peneliti-temukan-lapas-di-ri-over-kapasitas-terbanyak-napi-narkotika.
Doelder, H de, J Altena, J Cnossen, J Crijns, P Schuyt, and J ten Voorde. “Het OM in Ons Koninkrijk.” In Onderlinge Samenhang: Liber Amicorum Tineke Cleiren, 2021, 469–79.
Doelder, Hans De. “The Public Prosecution Service in the Netherlands.” European Journal of Crime, Criminal Law and Criminal Justice 8, no. 3 (2000): 187–209. https://doi.org/10.1163/15718170020519157.
Elsner, Beatrix, and Julia Peters. “The Prosecution Service Function within the German Criminal Justice System BT - Coping with Overloaded Criminal Justice Systems: The Rise of Prosecutorial Power Across Europe.” edited by Jörg-Martin Jehle and Marianne Wade, 207–36. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2006. https://doi.org/10.1007/978-3-540-33963-2_6.
Fionda, Julia. “Public Prosecutors and Discretion: A Comparative Study,” 1995, 268.
Hamzah, Andi. Pree-Trial Justice & Discretionary Justice Dalam KUHAP Berbagai Negara. Ed.1. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
International Association of Prosecutors. “Standards of Professional Responsibility and Statement of the Essential Duties and Rights of Prosecutors.” The Netherlands, 1999. https://www.iap-association.org/getattachment/Resources-Documentation/IAP-Standards-(1)/IAP_Standards_Oktober-2018_FINAL_20180210.pdf.aspx.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum. “Keynote Speech Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Dalam Kegiatan Focus Group Disscusion Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Dengan Tema: "Optimalisasi Penerapan Restoratif Justice Sebagai Upaya Penegakan Hukum Yang Humanis Dan Mempedomani Prinsip Keadila.” Jakarta, 2022.
Luna, Erik, and Marianne Wade. “Prosecutors as Judges.” Wash. & Lee L. Rev. 1, no. 67 (2010): 1413–1532.
Mahkamah Agung RI. “Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2020.” Jakarta, 2021.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Pub. L. No. 4/2004 (2004).
———. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Pub. L. No. 8/1981 (1981).
Nelson, Febby Mutiara. “Penguatan Peran Jaksa Dalam Isu Khusus (Plea Bargaining, Restoratif Justice, Mediasi Penal, Deferred Prosecution Agreement) (Masukan Dalam Rancangan KUHAP) Disampaikan Pada Simposium Nasional Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Tanggal 08 Desember 2022 Di.” Jakarta: Komisi Kejaksaan RI, 2022.
———. “Peradilan Sederhana, Cepat , Dan Biaya Ringan: Menggagas Penanganan Tindak Pidana Korupsi Melalui Konsep Plea Bargaining Dan Deferred Prosecution Agreement.” Disertasi, Universitas Indonesia, 2019.
Osumi, Magdalena. “Japanese Justice: Innocent until Proven Guilty or Innocent until Detained? | The Japan Times,” February 22, 2020. https://www.japantimes.co.jp/news/2020/02/02/national/crime-legal/japanese-justice-system/.
Pemerintah RI. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Hukum Acara Pidana (2012).
Reksodiputro, Mardjono. “Sistem Peradilan Pidana Indonesia (Melihat Kepada Kejahatan Dan Penegakan Hukum Dalam Batas-Batas Toleransi).” Sistem Peradilan Pidana. Ed.1. Pidato Pengukuhan Upacara Penerimaan Jabatan Sebagai Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia Di Jakarta Pada Tanggal 30 Oktober 1993. Jakarta: Java Kurnia Publishing, 1993. https://remote-lib.ui.ac.id/.
———. “Sistem Peradilan Pidana Indonesia (Peran Penegak Hukum Melawan Kejahatan).” In Sistem Peradilan Pidana, Cet.1., 343. Depok: Java Kurnia Publishing, 2020.
Rosenberg, Maurice. “Judicial Discretion of the Trial Court, Viewed from Above.” Syracuse L. Rev. 22 (1970): hlm.635.
Santoso, Topo. Polisi Dan Jaksa: Keterpaduan Atau Pergulatan? Ed. 1. Depok: Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia, 2000.
———. “Sistem Peradilan Pidana, Kejaksaan Dan Perkembangan Restoratif Justice Di Indonesia Disampaikan Dalam Simposium Nasional Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Dengan Tema: Penguatan Peran Jaksa Dalam Sistem Peradilan Pidana Tanggal 9 Desember 2022 Di Jakart.” Disampaikan Dalam Simposium Nasional Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Dengan Tema: Penguatan Peran Jaksa Dalam Sistem Peradilan Pidana Tanggal 9 Desember 2022 Di Jakarta. Jakarta: Komisi Kejaksaan RI, 2022.
Santoso, Topo, and Choky Ramadhan. Prapenuntutan Dan Perkembangannya Di Indonesia. Edited by Avida Avia. Ed. 1 cet.1. Depok: Rajawali Pers, 2019.
Sudirdja, Rudi Pradisetia. “Diskresi Jaksa Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia: Antara Kepentingan Hukum Dan Kepentingan Umum.” Disertasi, Universitas Indonesia, 2023.
———. “Penguatan Kewenangan Penuntut Umum Melalui Pengesampingan Perkara Pidana Dengan Alasan Tertentu.” Jurnal Litigasi 20, No. 20 (2020): 291–313. https://doi.org/10.23969/litigasi.v20i2.2032.
theguardian. “Lord Shawcross of Friston | Politics | The Guardian.” Accessed December 13, 2022. https://www.theguardian.com/news/2003/jul/11/guardianobituaries.obituarie.
United Nations Office on Drugs Crime (UNODC). “Handbook on Restorative Justice Programmes Second Edition (UNODC RJ Edisi Kedua).” Vienna: UNODC, 2020.
United Nations Office on Drugs Crime (UNODC), And, and International Association of Prosecutors (IAP). “The Status and Role of Prosecutors A United Nations Office on Drugs and Crime and International Association of Prosecutors Guide (Criminal Justice Handbook Series).” New York, 2014.
Wales, New South. Prosecution Policy and Guidelines. Office of the Director of Public Prosecutions NSW, 1998.
World Prison Brief. “Indonesia | World Prison Brief,” 2022. https://www.prisonstudies.org/country/indonesia.
worldpopulationreview.com. “Top 10 Countries with the Most People in Prison, Incarceration Rates by Country 2023,” 2023. https://worldpopulationreview.com/country-rankings/incarceration-rates-by-country.
Zulfa, Eva Achjani. Gugurnya Hak Menuntut: Dasar Penghapus, Peringan, Dan Pemberat Pidana. Ghalia Indonesia, 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Muh. Ibnu Fajar Rahim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.





